be my baby part 4
Agni pun selesai menyanyikan lagu yang ia bawakan tadi, dan
iel pun dengan reflek langsung menepuk tangannya dengan keras. Iel akui memang
suara agni sangat merdu dan permainan gitarnya juga bagus.
"ganyangka lo ternyata sejago ini, kok gue engga ngeh
ya dari dulu", iel memuji agni , agni hanya tersenyum sambil menunduk
malu.
"biasa aja kok..", agni meng-elak pujian iel.
"oh iya yel, gue permisi dulu ya soalnya gue udah di jemput", agni
bangkit dari duduknya dan segera menuju ke arah pintu dan memakai sepatunya.
Dari kejauhan iel memperhatikan gerak-gerik agni dan sepertinya iel pun juga
menyukai agni.
-----------------------------------------
"Dari mana aja lo yel?", ucap cakka mengagetkan
iel yang sedang duduk sembari melamun di meja café dekat sekolahnya. Memang
sekolah mereka termasuk dalam sekolah elite dan termasuk dalam kawasan yang
cukup strategis sehingga banyaknya tempat café-cafe atau tempat nongkrong anak
muda disana.
"eh cakka", iel melihat ke arah cakka yang
sekarang duduk di sampingnya. "gue abis dari ruang seni tadi, lo ngapain
ada disini?"
"ga ngapa-ngapain sih cuma mau nongkrong doang abisnya
gue bosen di rumah", ucap cakka sambil
meminum kopi yang baru saja ia pesan.
"biasa deh elo mah", iel memasang headphonenya dan
mulai mendengarkan lagu dari i-podnya. "kka, gue mau nanya dong",
ucap iel sambil melihat serius ke arah cakka.
"nanya apa yel? Nanya tinggal nanya kok", cakka
meyakinkan iel sementara iel mulai berlagak serius kepada cakka.
"lo suka ya sama agni?", ucap iel to the point. Sontak cakka yang
mendengarnya kaget dan tertawa kecil, "hahaha apaan sih ya engga lah masa
gue mau MT (re:makan temen)"
"jujur sama gue kka, kita udah sahabatan udah lama
masih aja boong sama gue", ucap iel yang melihat wajah cakka yang
menyembunyikan sesuatu, cakka menghela nafas ketika ditanya iel seperti itu.
"trus gue mau jawab apa?", muka cakka memelas.
"gue engga suka sama agni, ya we are 'just friend' lah, ga lebih, cuma
temen sebangku kok. Jangan jangan elo yang suka lagi sama dia HAHAHAH",
cakka tertawa keras tapi sejujurnya dia tidak bisa membohongi dirinya
sendiri
"apaan deh lo kok gue jadi yang suka wkwkw, gue kan
selama ini cuma jadi tempat curhat lo berdua masa jadi gue yang suka sih , ya
gaasik laah", iel membela diri. "eh kka, agni daftar musik loh"
"kok bisa yel? Cerita dong cerita", cakka sangat
antusias dengan informasi yang baru saja iel berikan, dan itu malah membuat iel
curiga kalau cakka juga sebenarnya juga menyukai agni.
"yela mas.. selo apa mas… penasaran bener, bener kan lo
suka sama agni, jujur lo sama gue, jangan nge-fake mulu jadi orang"
"siapa sih yang nge-fake yel, iya dah gue engga kepo
lagi", cakka menunduk dengan wajah cemberutnya sementara iel tertawa
dengan keras melihat tingkah laku cakka.
"HAHAHAHHA, baperan dey kamuuu… cup cup cup. Iya iya
gue ceritain ke elo. Jadi ginii….. tadi gue lagi di ruang seni kan, trus tiba
tiba dia dateng gitu katanya mau ambil formulir sama pembinanya tapi lagi pergi
gitu, trus y ague kasih formulirnya sama suruh dia nanyi gitu, dia juga bisa
main gitar, pokoknya keren deh", iel menceritakan dengan sangat detail
kejadian yang baru saja ia alami tadi, sementara cakka hanya manggut-manggut
mengerti mendengar apa yang di ceritakan iel kepadanya.
"yel, gue balik duluan ya, udah sore juga soalnya,
bye", cakka mengambil kunci motornya di atas meja dan segera ke parkiran,
"hati-hati kka", ucap iel sambil sedikit berteriak. Cakka hanya
memberi jempolnya ke arah iel dan
berlalu menjauh dari pandangan iel
---------------------------------------
Di jalan cakka terus memikirkan agni, entah kenapa cakka
mempunya firasat bahwa sahabatnya yang satu itu, iel, juga menyukai agni , dia
tidak marah sebenarnya kalau iel benar menyukai agni, karena ia merasa bahwa ya
"dia bukan siapa-siapa" untuk agni. ya... tapi bersaing dengan
sahabat sendiri itu sangat menyakitkan.
sesampainya cakka di rumah, ia langsung menuju ke kamarnya,
berlari kecil di tangga dengan terburu-buru, memasuki kamar dan langsung
menghempaskan tubuhnya ke atas kasur nya yang empuk.
cakka pun memejamkan mata, membayangkan agni di sampingnya,
saling becanda tawa, tertawa bersama dan memeluknya dengan lembut.
TOK TOK TOK
dengan segera cakka membuka pintunya, dan mendapati bibi
sedang berdiri di hadapannya sambil membawa segelas coklat panas di atas sebuah
nampan.
"mau ditaruh dimana den coklatnya?", ucap bibi.
cakka menunjuk ke arah sebuah meja dekat jendela. bibi masuk ke dalam kamarnya
dan menaruh pesanan majikannya itu. "makasih ya bi", ucap cakka
sembari tersenyum sebelum menutup pintu kamarnya.
cakka berjalan ke arah jendela, mengambil coklat panas, dan
duduk di atas meja, memandang ke arah jendela luar dan mendapati hujan turun
dengan derasnya. ia mengambil gitar yang berada di sampingnya, memainkan lagu
yaitu "knock me out - afgan", sembari n tersenyum mengingat wajah
agni yang sekarang ada di benaknya.
handphone cakka tiba-tiba berdering. sebuah notification
handphonenya masuk. cakka pun lalu mengambil handphonennya dan membaca
notivnya. seketika cakka langsung terdiam dan merasa tidak percaya, 'gue ga
mimpi kan agni nge-line gue?', ucap cakka dalam hati. dengan hati dag-dig-dug,
cakka pun membalas line agni, dan setelah ia membalas, ia tersenyum senang dan
melompat kegirangan.
=====================
agni sedang terduduk diam di atas kasur sembari mendengarkan
lagu melalui I-podnya. 'line', notification di handphone nya pun berbunyi. ia
mengambil hp nya dan mendapati bahwa cakka sudah membalas linenya. dengan
segera agni membalas line cakka dan kembali mendengarkan lagu dari I-podnya.
line
agni : kka
cakka : kenapa ag?
agni : besok ada pr?
cakka : kayaknya gaada
deh. emang lo engga nyatet?
agni : engga hehehe.
btw lo sibuk hari ini?
cakka : engga gue ga
sibuk. mau jalan ga sore ini? kebetulan gue dapet tiket gratis nonton 2. btw lo
tau line gue darimana?
agni : seriuus? yuk
nonton. dari viaa. katanya coba tanya cakka aja kalo masalah pr. dia biasanya
nyatet gitu. lo anak rajin ya ternyata
cakka : dih dasar
ngeledek, yaudah gue jemput ya nanti sore
==================
sore itu, agni sudah siap dengan black jeans, kaos warna abu-abu,
dan sepatu converse-nya. ia hanya tinggal mengeringkan rambutnya karena basah
sehabis keramas. ia tidak suka memakai make up berlebihan. hanya menggunakan
lipbalm dan sunblock untuk alasan kesehatan.
==============
cakka sudah sampai di depan rumah agni, dengan gugup ia
memencet bel rumah itu dan menunggu dengan perasaan cemas.
KLEK
pintu pun dibuka sang empunya, agni. agni hanya tersenyum
melihat cakka dan mengajak masuk ke rumahnya, mengambilkan minum dan
menyuruhnya menunggu sebentar di ruang tamu.
"ag lo udah selesai beloomm?", ucap cakka sedikit
berteriak. karena kamar agni yang berada di lantai 2 dan agni bilang
keluarganya sedang pergi sehingga ia sendirian di rumah, cakka memberanikan
diri untuk berteriak tapi tidak terlalu kencang demi menjaga sopan santunnya
sebagai tamu.
"iya kkaaa udah, gue turun yaa", ucap agni sambil
membuka pintu kamarnya, berlari kecil menuruni anak tangga dan, "yuk
jalan", ucap agni sambil menarik tangan cakka.
Cakka hanya terdiam ketika melihat agni di hadapannya,
penampilannya sangat biasa namun cakka menganggap bahwa agni sedang memakai
gaun yang sangat indah. Jantungnya seketika berdetak tidak karuan, apalagi
ketika agni memegang tangannya sekarang.
"kka, kok lo bengong?", ucapan agni mengangetkan
cakka, cakka hanya tersenyum malu dan mengalihkan pandangan , "eh… gapapa
kok. Yaudah yuk jalan", cakka pun bangkit dari duduknya dan mengenggam
tangan agni sangat kuat ke arah halaman rumah.
=========================
Di perjalanan, agni memeluk erat pinggang cakka. Ia lupa
membawa jaket sehingga ia merasa kedinginan, ditambah cakka yang tidak mau
memelankan motornya.
"kka.. pelan-pelan", agni sedikit berteriak di
telinga cakka, tetapi cakka malah semakin mengencangkan motornya dan malah
membuat agni semakin kedinginan. Agni hanya pasrah, ia memejamkan matanya dan
menyenderkan kepalanya di punggung cakka, dan ia pun tertidur.
===========================
Sesampainya disana, cakka memarkirkan motornya agak jauh
dari parkiran yang biasanya. Ia sadar bahwa agni sedang tertidur di
punggungnya, terlihat saat ia melihat ke arah kaca spion sepanjang perjalanan.
Cakka pun melepaskan agni dari punggungnya, membopongnya
perlahan ke arah kursi panjang di dekat parkiran, membiarkan agni tetap tidur
di pundaknya, sementara ia mengelus pelan rambut sang pujaan hatinya.
============================
"kita udah sampe?", ucap agni ketika terbangun
dari tidur. Cakka hanya mengangguk pelan sambil tetap memainkan handphonenya.
"kita dimana?", agni melihat ke sekeliling, hanya
terparkir 2 motor disana, 1 motor cakka dan 1 motor lain yang ia tidak ketahui.
"parkiran atas gedung, cuma beberapa orang yang tau
makanya sepi", cakka menjawab dengan singkat. Sementara agni pun kaget dan
berkata 'bagaimana bisa?!,
"lohh.. katanya mau nonton, kan parkiran kaya gini jauh
dari bioskopnya..", agni cemberut, cakka hanya tertawa kecil melihat
tingkah laku agni.
"lagian siapa suruh tadi tidur, ya kali gitu gue bawa
lo yang lagi tidur ke bioskop", cakka ber-argumen, agni hanya
manggut-manggut tanda ia mengerti.
"lo nya juga sih bawa motor kenceng banget… gue kan
jadinya kedinginan, mana gue engga bawa jaket lagi", agni menunduk, cakka
yang mendengarkan itu reflek membuka jaketnya dan memakaikan di badan agni.
"telat kka", agni melepas jaket cakka dan
memberikan kembali kepadanya.
"bawa aja, nanti lo pake pas pulang", cakka
menolak dan melihat agni dari samping, 'cantik', ucap cakka dalam hati.
"yaudah yuk masuk", cakka menarik tangan agni pelan dan
menggenggamnya sangat erat, ia sepertinya tidak mau kehilangan moment ini dan
kehilangan wanita yang ia kagumi sekarang, agni.
=============
Sesampainya di bioskop, cakka memberikan 2 buah tiket kepada
kasir dan memilih tempat duduk. Ia memilih untuk menduduki tempat di pinggir
dan memulai film.
mereka pun menonton film dengan sangat serius. sebenarnya
agni takut akan 'hantu' yang ada di film tersebut, tetapi rasa jaim nya lebih
kuat daripada ia harus berteriak di hadapan cowo yang baru dikenalnya ini.
film pun berakhir, agni dengan cepat berjalan kearah pintu
keluar tanpa menghiraukan cakka. cakka mengangkat bahunya sebagai tanda ia
tidak mengerti kenapa agni meninggalkannya.
cakka pun berjalan mengikuti agni di tengah kepadatan para
penonton dan menemukan agni sedang berdiri di depan toilet.
"eh", cakka menepuk pundak agni, "cepet
banget lo jalannya"
"eh elo", agni kaget dan berusaha bertingkah
sewajarnya,"yuk pulang"
"lo gamau makan dulu?", tawar cakka, sementara
agni hanya menggeleng pelan menandakan bahwa ia tidak ingin makan.
"yaudah lo temenin gue makan aja deh", cakka
membujuk agni dengan senyum manisnya
"makan dimana? kfc aja deh yang deket dari sini, tuh
ada di depan", ucap agni sambil menunjuk ke arah plang nama kfc yang
memang tidak jauh dari tempatnya berada sekarang. cakka pun menarik tangan agni
dan menggengamnya dengan sangat kuat. agni berusaha melepaskan tangan cakka
darinya, "kka lepasin tangan lo", tetapi cakka malah semakin erat
menggengam tangannya dan tidak menggubris ucapan agni sama sekali.
============
"lo mau apa ag?", tawar cakka ketika mereka sudah
sampai di kfc
"mocca float aja ya", agni duduk di hadapan cakka
sementara cakka berjalan ke arah kasir untuk memesan.
================
"ini ndoro putri mocca floatnya", ledek cakka
ketika memberikan mocca float yang baru ia pesan kepada agni.
"apaan deh lo kka, oh iya gue lupa bilang kalo ice
cream nya di banyakin hehehe", agni mengaduk minumannya sehingga sekarang
ice cream dengan mocca nya sudah tercampur rata.
"lah lo siapa suruh tadi engga bilang. emang kenapa lo
mau ice cream nya banyak?", cakka melihat wajah agni serius sambil memakan
kentang gorengnya, agni pun menyomot kentang goreng yang terletak di atas meja
dan memakannya.
"biar manis", ucap agni dengan mulut penuh kentang
goreng. melihat itu cakka hanya tertawa kecil,
"lo juga udah manis
kok", ucap cakka tanpa sadar. agni kaget, dan hampir menyemburkan kentang
goreng yang masih berada di mulutnya ke cakka, tapi itu tidak terjadi karena
agni masih bisa mengontrol dirinya.
"hahhahaha", tawa agni keras sambil mencubit
lengan cakka. cakka yang merasa heran menatap agni dengan bingung, "kenapa
ag?", agni menggeleng pelan dan kembali mengambil kentang cakka, "engga papa, lucu aja sih", agni meyakinkan cakka.
Cakka mencubit pelan pipinya dan tersenyum lebar, "gue
lucu kan".
Agni menoyor pelan kepala cakka dan tertawa, "hahaha..
udah udah, yang ada kaya gini malah makin bikin gue ketawa", cakka yang
mendengar itu hanya menunduk malu dan kembali melanjutkan makannya.
Komentar
Posting Komentar