Be my baby part 3 (cagni/icil ver)

                "kka, aku to minta di anterin pulang soalnya udah kesorean", ucap agni sambil melihat ke arah jam tangannya. Cakka yang mendengar itu hanya tersenyum dan segera mengambil kunci motornya dari atas meja. "Yuk ag". "Tapi aku belum bisa jalan ini..", agni melihat ke arah kaki nya yang sekarang sudah di perban. "yaudah sini gue gendong aja deh", tanpa berfikir panjang cakka langsung membopong badan agni ke arah luar dan langsung mengantarkan agni pulang dengan segera.

-----------------------------------------------------------

                "kka, pelan-pelan bawa motornya…", agni mendekap badan cakka dengan sangat erat. Agni sangat takut karena kecepatan cakka membawa motor di jalan yang cukup ramai mencapai 80km/jam. "tadi katanya udah kesorean.. ya ini dibawa cepet makanya", cakka melihat ke arah agni yang memasang ekspresi wajah ketakutan. Satu hal yang cakka bisa ucapkan, 'manis'. Tak perlu waktu lama hanya 15 menit cakka pun sampai. Agni dengan segera turun dari motor dengan langkah yang sangat hati-hati meningat kakinya yang masih dalam keadaan 'cidera'.

                "Makasih yak kka", agni menunduk malu dan segera masuk ke dalam rumahnya. Sementara cakka hanya melambaikan tangannya, "hati-hati ya ag jalannya, cepet sembuh!", teriak cakka sementara agni hanya tersenyum kecil mendengarnya dan dengan langkah perlahan berjalan masuk ke dalam rumah.
----------------------------------------------------------

Keesokan harinya

               "Hai ag", sapa Alvin ketika mereka berpapasan di koridor sebelum memasuki kelas mereka. Agni hanya tersenyum ke arah Alvin dan terus melanjutkan jalannya tanpa memperdulikan Alvin. Alvin hanya mengangkat bahunya sambil tetap berjalan disebelah agni. "kaki lo kenapa ag?", ucap Alvin sambil mengamati kaki agni yang dibalut perban. "kecelakaan kecil kok", lagi-lagi agni tersenyum dan senyuman itu yang membuat Alvin malah semakin suka dengan agni. "kok bisa? Emang lo kemaren abis ngapain?", Tanya Alvin penasaran. "ya cuma jatoh gitu terus ya gini deh… gapapa kok ini juga udah mendingan". Alvin menepuk pundak agni pelan, "GWS ya ag.. cepet sembuh ya kakinya". "iya makasih vin"

----------------------------------------------------------

                "Gimana kaki lo udah mendingan?", Tanya cakka sambil tetap memakai earphone-nya. "udah lumayan sih, ya tapi masih sakit kalo jalan", ucap agni sambil melihat ke arah kakinya. "sorry ya ag malah buat lo kaya gini", cakka melepas earphonenya dan melihat ke arah agni. Agni tersenyum sambil menepuk bahu cakka pelan, "gapapa kok.. emang udah takdirnya berarti nanti juga sembuh", agni mengalihkan pandangan ke arah jendela kelas. "oh iya ag, lo suka coklat?". "tau dari mana gue suka coklat?" , agni melihat ke arah cakka. "nebak doang sih, cie yang sekarang udah ngomongnya gue barusan hehehe", ucap cakka sambil mencolek dagu agni pelan. "apaan sih wkwkwk, kan hidup itu harus berjalan ke arah yang lebih baik", agni membela diri. "iya deh terserah lo aja, ini mau?", cakka mengeluarkan coklat troblerone dari dalam tasnya. "kok lo juga bisa tau coklat kesukaan gue? Tau dari mana lo? Jangan jangan lo pengagum rahasia gue lagi", agni mengambil coklat itu dari tangan cakka dan memakannya dengan segera. "dih.. pengen banget apa gue jadi pengangum rahasia lo wkwkw", cakka hanya tertawa kecil dan mendapat pelototan tajam dari agni. "DUH mba serem banget, makannya jangan belepotan kali mba nanti cantiknya ilang", cakka menghapus sisa coklat yang ada di pinggir bibirnya. Sementara agni hanya terdiam sesaat ketika cakka menghapus coklat itu,merasakan sentuhan jari cakka berada di bibirnya, dan itu first time baginya. "nah kan kalo kaya gini cantik…". "modus banget deh kka…", ucap agni dengan tatapan juteknya. "yaelah ngapain gue modus orang beneran ada tuh.. nih kalo ga percaya", ucap cakka sambil menunjukan sisa coklat tadi yang sekarang berada di tangannya. "iya deh….", agni hanya mengangguk pelan dan terus memakan coklat pemberian cakka sampai habis. "jangan lupa itu coklat gue kasih gara-gara gue gaenak udah nabrak lo kemaren", ucap cakka ketika agni memakan coklat terakhirnya. "iya bawel…."

-----------------------------------------------------

                Tet..Tet…..
Bel istirahat pun berbunyi, seperti biasanya anak-anak berhamburan keluar untuk menghabiskan waktu dikantin untuk makan atau sekedar mengobrol bersama teman tidak terkecuali cakka.

"gimana bro lo sama agni?" Tanya iel penuh selidik kepada Alvin.
"duh bro, ngomong sama dia aja kayaknya butuh perjuangan dulu deh ya", Alvin memainkan sedotan jus miliknya.
"nah kalo elo kka, kan lo duduk di sebelahnya, si agni gimana tuh?", iel bertanya kepada cakka sementara cakka hanya sibuk memainkan handphonenya.
"coyyy.. gue ngomong sama lo", iel mengeraskan suaranya dan sontak cakka pun kaget.
"eh? Kenapa? Sorry-sorry lagi ga fokus", cakka menyimpan handphonenya dengan segera dan kembali meminum jus mangga pesanannya.
"si agni gimana sama lo?" , Tanya Alvin.
"biasa aja sih , cuma tadi dia udah ngomong gue-elo bukan dengan aku-kamu dan dengan logat medoknya"
"widi… gimana ceritanya tuh?", iel penasaran dengan cerita cakka selanjutnya dan cakka hanya mengangkat bahunya.
"engga tau ya, cuma tadi pagi dia ngomong gue-elo pas dia gue kasih coklat", ucap cakka dengan polosya dan membuat Alvin yang mendengar itu reflek menyemburkan jus nya ke arah iel.
"eh vin, gue tau lo kaget tapi liat-liat juga dong", iel melihat Alvin dengan tatapan kesal sambil membersihkan bajunya dengan tisu sementara Alvin hanya menyengir.
"ya gimana ya, kemaren gue iseng ngestalk askfm-nya trus ada yang ngeask itu 'lo suka coklat ga', katanya 'suka', trus di ask lagi 'merk?', katanya lagi 'toblerone'. Kebetulan di kulkas gue ada toblerone ya jadi gue bawa", cakka kembali mengeluarkan handphonenya.
"ah jangan-jangan lo yang nge ask kali tuuu trus lo anon kan HAHAHA lucu deh", ucap Alvin sambil melihat kea rah handphone cakka karena penasaran apa yang cakka lakukan.
"sumpah deh, lo cek aja askfm-nya dia, yang nge ask ga di anon, unamenya agninubuwati, no space ya", dengan segera Alvin mencatat uname askfm agni ke dalam handphonenya.
"nah gitu dong… berbagi informasi, kan solid kaya gini", Alvin tersenyum bahagia. "besok gue bawain troblerone deh"
"mending jangan deh vin, kan cakka hari ini troblerone tar ketauan banget lo lagi ngincer dia juga, jaim dikit lah, lo Tanya aja di askfm nya dia tapi di anon, dia selain suka coklat suka apalagi gitu", saran iel.
"ya emang bener juga sih saran lo, thanks ya bro, kalian berdua bestie banget, berpelukan yuk", Alvin merentangkan tangannya sambil memejamkan matanya.
"JIJIK!", ucap cakka dan iel kompak.

Sementara di tempat lain..

"Hai ag", sapa via dan duduk di samping agni.
"eh via, kenapa ya?", ucap agni sambil membereskan bukunya dan bungkus coklat-nya.
"wihh.. ada coklat, dari siapa ag? Cakka?", selidik via penasaran.
Agni hanya mengangguk pelan dan tersenyum.
"cieeee.. PJ -nya dong (re: pajak jadian)", via menyenggol lengan agni perlahan dengan sikunya.
"apaan sih hahaha, engga jadian kok. Gatau darimana dia tibatiba bawain coklat gitu"
"kode keras bung! Hahahah, nanti juga di dor bentar lagi, percaya deh apakata gue", via tersenyum meledek ke arah agni.
"Hahaha, kalo di dor nanti gue mati lah"
"bukan di dor gitu ag.. ya pokoknya gitu lah, tunggu tanggal mainnya aja"
"liat aja nanti vi, cakka mana mau sama cewe kaya gue hehehe. Bukan seleranya", agni tersenyum tipis.
"tau darimana lo?", via kaget mendengar jawaban agni.
"ngestalk ask-fmnya dia, banyak banget cewe cantik. Sampe pangling", agni menoleh ke arah via mencoba meyakinkan.
"ya emang sih… mantannya cantik-cantik banget. Tapi semua nya di putusin. Gonta ganti pacar terus dia", via menghembuskan nafasnya pelan . "eh gue ke toilet dulu ya, kebelet gue wkwk"
"oke silahkan.."

-----------------------------------------

Bel pulang sekolah berbunyi, agni segera mengemasi barangnya dan berjalan keluar kearah kelas. Sebelum pulang dia akan keruang seni untuk mendaftar eskul musik untuk mengambil formulir. Sesampainya di ruang seni, ternyata ruang itu kosong tapi ada 1 orang yang tidak asing bagi agni.

"Hai ag, ngapain disini", sapa orang itu.
"Mau ngambil formulir buat masuk eskul. Katanya sih disuruh ketemu pembinanya aja abis pulang sekolah eh gataunya malah cuma ada elo"
"oh gitu, tadi emang pembinanya ada ijin sebentar trus dia nitipin formulir ini", ucapnya sambil memberikan selembar formulir.
"makasih ya, btw nama lo siapa sih kok gue ga ngerasa asing ya ? trus lo ngapain ada disini?" , agni menatap heran ke arah orang itu dan mencoba mengingat-ingat kembali siapa dia,
"gue iel, kan gue satu kelas sama lo. Kan anak baru emang biasanya gini hehe,suka lupaan, gue disini karena gue ketua musik. Btw lo kenapa masuk musik ag?", Tanya iel.
"ohh.. lo ketua musik? Keren dong. Ya pengen aja soalnya biar ngasah kemampuan gitar gue sama vocal", jawab agni.
"keren tuh.. tester dong mau denger, lo nanyi sambil main gitar dong", iel memberikan sebuah gitar kepada agni.
"reff ya?", Tanya agni memastikan.
"up to you ag", iel tersenyum pelan menanti permainan agni


Dengan merdu agni menyanyikan dan memainkan gitar dengan membawakan lagu dari S07- Anugrah Terindah Yang Pernah Kumiliki. Selama agni memainkan gitar dan bernyanyi, tanpa berkedip iel melihat ke arah agni sambil berfikir, 'gue baru tau kalo kenapa mereka berdua bisa suka sama agni, gue udah dapet jawabannya'.

Komentar

Postingan Populer