Be my baby -part1- (Cagni/Icil ver)
Monday Morning, hari yang paling membosankan bagi seorang "Cakka Kawekas Nuraga", hari yang penuh dengan kemacetan, tugas yang banyak, dan juga pelajaran yang hari ini diisi oleh guru-guru yang 'katanya' killer.
Dengan malasnya cakka segera masuk ke dalam kamar mandi. Mandi secepat kilat adalah kebiasaanya. Lalu dia segera memakai seragam sekolahnya dan menuruni anak tangga menuju ke dapur untuk memulai harinya yaitu, sarapan.
"kka", panggil tante ratna yaitu 'ibu dari cakka' kepada anak semata wayangnya. Cakka hanya menoleh sesaat lalu kembali meneruskan mengoleskan selai coklat kesukaannya. "hari ini mama ada rapat kemungkinan besar mama tidak pulang, papa masih berada di singapore dan baru minggu depan pulang, dan bibi juga cuti selama 2 minggu ini, cakka anak kesayangan mama. kamu bisa kan jaga diri baik-baik? apa perlu mama titipkan kamu kepada tante maya?" (nb : tante maya adalah teman sma tante ratna). Cakka menutup matanya sebentar seraya berfikir, lalu dia mengganggukan kepala dan tersenyum sesaat. "iya ma, yaudah cakka berangkat dulu ya, udah jam segini", cakka lalu mencium pipi mamanya seperti hari-hari sebelumnya , "mama hati-hati di jalan", lalu cakka melambaikan tangan ke arah mamanya, sementara tante ratna hanya tersenyum dan balik melambaikan tangan, melihat anak semata wayangnya yang ternyata sudah besar.
------------------
Suara motor 'ninja'-nya memasuki parkiran sekolah. Sebagai salah satu cowo 'populer' di sekolah, ada saja yang hanya sekedar mencuri-curi pandang ke arah cakka sambil memberikan senyum terbaiknya. Siapa sih yang tidak mau punya seorang pacar seperti cakka? Anggota osis, basket, ketua geng yang sangat terkenal di sekolah ya walaupun ia dikenal 'nakal' oleh guru-guru di sekolahnya.
"bro", cakka menepuk
pundak salah satu sohibnya di koridor, iel. Lebih tepat-nya Gabriel. Gabriel
yang merupakan cowo yang mempunyai kulit hitam-manis dengan ciri khas selalu
membawa i-pod nya kemanapun dia berada, tidak lupa headphone nya yang selalu
terpasang dengan anggun di sela-sela lehernya.
"eh cakka,
what's up bro?", sebuah tepukan tangan kecil membuka percakapan mereka di
pagi hari ini. "temenin gue ke kelas yuk, gue males kalo gue ke kelas
sendirian nanti……", ucapan cakka terpotong, "cewe-cewe pada godain
elo? Yaelah kka masih aja kaya gitu", iel memasang headphone-nya.
"please lah iel", dengan tatapan memelas cakka memohon kepada iel
dengan menjanjikan bahwa cakka akan menaktrirnya ketika jam istirahat
berlangsung, siomay kesukaan iel. "sorry kka bukannya gue engga mau, cuma
ya lo biasain lah sama kondisi lo saat ini, jangan sok weird gitu lah di
kejar-kejar banyak cewe, ya mereka wajar lah ngeliatin cowo ganteng gitu,
naksir, suka, mereka manusia, sama kaya lo kalo ngeliat shilla lewat di depan
elo juga pasti lo bakalan ngeliatin dia dari ujung kaki sampe ujung kepala
kan?", ceramah iel membuka percakapan mereka. Cakka sebenarnya sudah tau
kalau iel memang akan menolak tawarannya, bukan karena sikap cakka yang dibilang
iel 'weird', but the most important, di belakang parkiran ada sebuah taman
kecil yang biasa dipakai iel untuk mendengarkan lagu kesukaannya, 'the man who
can't be moved by the script'.
Alvin, juga
salah satu sohib dari cakka, dengan perawakan tinggi, putih dengan mata yang
sipit yang merupakan teman basket dari cakka, menghampiri mereka. Alvin juga
merupakan salah satu 'the most wanted' di sekolah ' SMA Bina Budaya'. Dengan wajah
'lumayan', orang tua yang seorang donator di sekolah dan gaya hidup yang
'royal', perempuan mana yang tidak tergiur apabila mendapat tawaran menjadi
pacarnya Alvin?
"eh ada
cakka, ada iel juga. Yuk masuk udah jam segini", ucap Alvin sambil melihat
ke arah jam barunya. "vin, jam baru?", ucap iel sementara mendapat
anggukan dari sang empunya. "beda deh ya yang kolektor", ucap cakka
sambil memberikan tatapan yang 'agak meledek'. "yailah kka kalo mau punya
mah tinggal beli, apa perlu gue beliin, haha?", ucap Alvin sambil
mengelus-elus jam barunya. "banyak di glodok 10rb-3 kan?", cakka
meledek. "udah ah yuk masuk udah jam segini", ajak iel sambil
berjalan tanpa menghiraukan mereka berdua ke arah kelas 11-4.
--------------------------------------
Sementara dari kejauhan terlihat gadis manis berjalan memasuki koridor. Dengan pandangan yang tampak 'ragu' begitu memasuki sekolah, gadis itu memberanikan diri berjalan terus ke arah kelas 11-4.
---------------------------------------
"vi, katanya ada anak baru ya?", Tanya cakka kepada salah satu perempuan di kelasnya, 'via'. Via hanyalah seorang gadis biasa, tidak ada yang bisa di sombong-kan darinya, menurutnya. Padahal jika dilihat dari kenyataanya, via mempunyai bakat menyanyi yang sangat bagus namun hanya sedikit orang yang mengetahuinya, bahkan iel-pun, salah satu ketua eskul musik di sekolah tidak menyadari bahwa orang di dekat-nya saat ini mempunyai suara emas yang sangat merdu bila mendengarkannya.
"iya,
namanya agni, pindahan dari jogja. Kenapa kka?", Tanya via. Cakka hanya
menggeleng pelan lalu kembali menuju bangkunya. Sementara pintu kelas dibuka
dan masuk lah wali kelas mereka, bu winda. "pagi anak-anak", sapa bu
winda. "pagi bu", serentak anak-anak menjawab sapaan bu winda. Seorang
gadis tiba-tiba memasuki ruangan kelas dengan tatapan gugup dan melihat ke arah
sekeliling kelas. "perkenalkan anak-anak, namanya Agni Tri Nubuwati,
pindahan dari Yogyakarta, ibu harap agni dapat berteman baik dengan kalian semua, silahkan nak agni duduk di tempat yang masih kosong", ucap
bu winda sembari tersenyum manis kepada anak baru ini. Agni hanya menggangguk
pelan, "terima kasih bu", dan mencari bangku kosong yang di maksud bu
winda tadi. Hanya ada 1 bangku kosong yaitu bangku di sebelah cakka. Mau tak
mau pun agni harus duduk di bangku itu yang terletak paling belakang dan di
paling pojok karena menurut cakka, itu merupakan best spot ketika dia merasa
mengantuk pada saat pelajaran berlangsung.
"nama aku
agni, nama kamu siapa?", ucap agni membuka percakapan. Cakka hanya menoleh
sesaat dan bergeming pelan, "cakka". "semoga kita bisa menjadi
teman yang baik ya", ucap agni dengan polosnya sementara cakka hanya
tersenyum tipis dan kembali memejamkan matanya.
-----------------------------------------------
Bel istirahat pun berbunyi, semua anak kelas berlarian dengan segera ke arah kantin dengan segera, tidak kecuali cakka dkk.
"gimana
bro anak baru itu?", Tanya Alvin sambil memakan siomay-nya iel yang
mendapat tatapan jutek dari sang empunya. " ya ga gimana-gimana bro ya
menurut lo emang gimana", cakka memainkan i-phone nya sambil membalas'
line' dari shilla, wanita incaran cakka yang sedari dulu cakka tidak bisa
mendapatkannya. Sekilas tentang shilla, shilla adalah salah satu ketua eskul
modern dance di sekolah, dengan tinggi badan yang cukup, badan yang ideal,
wajah yang cantik, orang tua pengusaha, namun shilla di sekolah terkenal dengan
sifat 'sombong'-nya apabila berbicara kepada orang yang dia tidak kenal dan
orang yang dia tidak suka.
"ya
siapa tau aja gitu kka, mau lo gebet. Tapi ngomong-ngomong dia manis juga
kok", sahut Alvin. "gue ngeliatin dia dari jauh tadi, kayak nya dia
anak baik-baik. Susah di dapetin tuh model-model kaya dia kka".
"yailah vin, kalo lo mau tinggal ambil aja, apa perlu gue bantuin buat
cari tau siapa dia?", tawar cakka. Alvin mengangguk dengan cepat,
"minta pin bb, no handphone, line id-nya ya, semuanya yang lo tau kasih
tau, alamat rumah, nama bokap-nyokap nya dia", Alvin menyengir dan
mendapat toyoran kepala dari iel. "giliran masalah cewe cepet connect-nya
lo, bayarin nih siomay gue", ucap iel sambil menatap sinis kepada Alvin.
"iya-iya gue bayarin siomay lo deh", Alvin mengeluarkan dompet nya
dan memberikan iel sejumlah uang. "janji ya kka lo ga boong", harap Alvin
dengan penuh kecemasan. "kalo udah janji harus di tepatin vin tenang
aja", cakka menepuk pundak Alvin pelan.
Komentar
Posting Komentar